PROPOSAL PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
I.
JUDUL
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM “
TAMU DAN TUAN RUMAH “ DENGAN BELAJAR
DENGAN TEMAN SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT DAN KREATIFITAS SISWA DALAM
BELAJAR BAHASA INDONESIA DIKELAS V SD N JAKENAN-PATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011
II.
BIDANG KAJIAN
Pembelajaran
Bahasa Indonesia dengan bermain “Tamu dan Tuan Rumah”
III.
LATAR BELAKANG MASALAH
Sebagian besar siswa mengeluh bahwa pelajaran Bahasa
Indonesia adalah mata pelajaran yang sangat membosankan, karena banyak sekali aspek
yang dipelajari yaitu berbicara, mendengarkan, menulis, membaca. Yang
diharuskan siswa terampil dalam setiap aspek tersebut.
Dalam aspek
berbicara, siswa diharapkan terampil mengembangkan kata-kata. Memilih kata-kata
yang sopan dan baku. Misalnya dalam berwawancara, siswa harus terampil
berkomunikasi kepada narasumber. Membuka dan menutup wawancara pewawancara yang
terampil. Selain berwawancara, materi berbicara masih banyak lagi seperti ;
pidato, bercerita, berdialog.
Dalam aspek mendengarkan, siswa diharapkan terampil
memanfaatkan indera pendengarnya dengan maksimal. Selanjutnya mengaplikasikan
hasil yang didengar kedalam sebuah tulisan atau Tanya jawab dengan guru. Di
aspek ini siswa harus bisa berkonsentrasi, agar daya serap mendengarnya focus.
Menulis adalah aspek yang dirasa paling sulit dan
menjenuhkan. Apalagi terhadap siswa yang kurang kreatif. Karena jika siswa
tidak punya gagasan dan terampil mengembangkannya, maka menyusun satu paragraph
saja akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Aspek yang terakhir adalah membaca, kelas V pasti
sudah bisa membaca akan tetapi, belum tentu bisa membaca dengan benar. Mereka
cenderung tidak memperhatikan intonasi dan tanda baca. Dalam hal ini contohnya
membaca puisi, sulit sekali mengajarkan bagaimana cara membaca puisi kepada
siswa yang tidak punya keahlian.
Metode yang umumnya digunakan oleh guru dalam proses
belajar mengajar pada konsep tersebut adalah ceramah atau pembelajaran
klasikal. Metode seperti itu sangatlah tidak efektif jika digunakan untuk
menyampaikan informasi dan memancing siswa supaya kreatif dalam mengembangkan
ide-idenya. Dengan mengutarakan masalahnya sekali saja, masalah tersebut dapat
sampai kepada banyak pendengar. Tetapi walau demikian guru harus
mempertimbangkan seberapa banyak siswa paham dengan apa yang mereka dengar.
Permasalahan yang datang ketika guru menjelaskan untuk
mengembangkan karangan dan mencari unsur intrinsik pada sebuah cerita. Apabila
guru mengunakan metode ceramah dan hanya menggunakan papan tulis sebagai media
pembelajaran maka siswa akan kesulitan menyerap materi. Siswa tidak benar-benar
memahami konsep yang ditanamkan oleh guru, karena mereka tidak mengalami secara
nyata. Pada akhirnya siswa bosan dan tidak mau mengerjakan tugas dari guru.
Maka target yang ingin dicapai oleh guru tidak berhasil.
Salah satu aspek Bahasa Indonesia tersebut terdapat
dalam pengembangan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester
ganjil yang meliputi :
1. Standar
kompetensi :
2. Kompetensi
dasar
3. Indikator
Untuk membantu siswa memahami unsur-unsur intrinsik
pada drama, dibutuhkan model pembelajaran yang menyenangkan dan tidak
membosankan yaitu PAKEM. Jika hanya berceramah dan dibacakan cerita saja
siswa-siswa akan jenuh dan kesulitan untuk menentukan unsur-unsur intrinsik
pada drama. Untuk menyikapi hal tersebut maka dapat digunakan metode belajar
sambil bermain dengan “ Tamu dan Tuan Rumah “. Siswa akan asik bermain perannya
menjadi tamu atau tuan rumah dalam mempelajari materi unsur-unsur intrinsik,
yang materinya akan dibagi oleh guru dalam beberapai kelompok. Melalui
pembelajaran yang menyenangkan ini, diharapkan dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman tentang unsur-unsur intrinsik pada drama.
IV.
PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka
masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana
upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V semester ganjil SDN Jakenan
tahun pelajaran 2010/2011 terhadap pemahaman unsur-unsur intrinsik drama pada
mata pelajaran bahasa Indonesia?
Untuk memecahkan masalah tersebut, maka dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi unsur-unsur intrinsik drama sebaiknya
menggunakan model pembelajaran PAKEM yaitu dengan “ Tamu dan Tuan Rumah “.
Metode ini dipilih karena bisa membangkitkan semangat belajar dan membuat
mereka antusias serta belajar menjadi menyenangkan.
Model “ Tamu dan Tuan rumah “ menggunakan metode
ceramah bervariasi dan diskusi berkelompok. Media pembelajaran yang digunakan
adalah buku cerita atau buku dongeng-dongeng. Langkah-langkah pembelajaran
meliputi sebagai berikut :
1. Setiap
siklus terdiri dari tiga pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua merupakan
proses pembelajaran sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk evaluasi.
2. Proses
pembelajaran dilakukan dengan cara berkelompok, setiap kelompok terdiri atas 5
orang. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran ( RPP ) yang telah dibuat sebelumnya dan disetujui oleh kepala
sekolah.
3. Pada
tahap evaluasi, siswa mengerjakan soal tes akhir yang berfungsi untuk mengukur
sejauh mana siswa memahami konsep yang diberikan.
V.
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan
Umum
Tujuan
umum penelitian ini adalah untuk menumbuhkan kreativitas guru dan siswa dalam
menemukan model-model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sesuai dengan
prinsip PAKEM, sehingga proses belajar mengajar menjadi menggembirakan.
2. Tujuan
Khusus
Tujuan
khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penggunaan
model pembelajaran “ Tamu dan Tuan Rumah “ dapat meningkatkan pemahaman siswa
tentang unsur-unsur intrinsik pada drama di mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.
VI.
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
a. Siswa
dapat meningkatkan pemahaman terhadap macam-macam unsur intrinsik drama karena
mereka mengalami dua kali proses pembelajaran yaitu dari guru dan teman sebaya.
b. Guru
memiliki tambahan variasi model pembelajaran yang menyenangkan karena sambil
bermain mereka belajar, serta terampil menemukan model-model pembelajaran
dengan bermain lebih banyak lagi.
c. SDN
Jakenan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam
menambah khasanah pengetahuan tentang model pendukung kegiatan belajar.
d. Peneliti
dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai pendukung pemikiran tentang
penelitian pendidikan untuk mengembangkan metode dan model pembelajaran.
VII.
HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis
tindakan yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah :
“
Melalui penggunaan model pembelajaran PAKEM dengan Tamu dan Tuan Rumah dapat
meningkatkan semangat belajar dan pemahaman siswa tentang unsur intrinsik dalam
drama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester ganjil 2010/2011 “
VIII.
KAJIAN PUSTAKA
1. Landasan
Teori
a. Pengembangan
model pembelajaran PAKEM
PAKEM
adalah pembelajaran, aktif, kreatif. efektif dan menyenangkan. Winata Putra US,
2010 mengatakan bahwa model pembelajaran merupakan inti atau jantungnya
strategi pembelajaran. Jadi pembelajaran yang menarik adalah banyak memberikan
variasi dalam cara mengajar serta memberikan banyak realita untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
b. Bermain
Tamu dan Tuan Rumah
Tamu
dan Tuan Rumah adalah salah satu game education yang sesuai dengan model
pembelajaran PAKEM. Permainan ini dilakukan dalam proses belajar mengajar untuk
lebih meningkatkan semangat belajar siswa dan mempermudah siswa memahami materi
Bahasa Indonesia khususnya unsur intrinsik.
Siswa
akan lebih menikmati pembelajaran daripada hanya membaca atau melihat cuplikan
drama. Dalam permainan ini siswa akan berperan sebagai tamu dan tuan rumah. Tamu
bertugas mencari materi dan soal-soal dari rumah-rumah lain, sedangkan tuan
rumah bertugas menjaga rumahnya dan memberi penjelasan materi yang telah
dibagikan guru kepada tamu-tamu yang datang.
Cara
bermain Tamu dan Tuan Rumah :
J Siswa
dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa.
J Siwa
memilih perannya sebagai tamu atau tuan rumah, satu menjadi tuan rumah yang 4
menjadi tamu.
J Guru
membagikan naskah drama yang berbeda judulnya pada tiap rumah/kelompok.
J Guru
membagikan 5 point materi unsur intrinsik yaitu ; tokoh dan watak, alur,
latar/setting, tema, amanat. Masing-masing rumah satu point.
J Tiap
kelompok menganalisa terlebih dahulu apa yang telah didapat.
J Setelah
itu permainan dimulai, tamu melaksanakan tugasnya dengan bertamu kerumah-rumah
lain dan mencari materi. Tuan rumah menjaga rumah dan memberikan materi kepada
tamunya, serta member petunjuk kepada tamunya.
J Jika
semua materi sudah didapat, para tamu kembali ke rumahnya sendiri-sendiri.
J Tamu
melaporkan apa yang didapat dari rumah-rumah lain kepada tuan rumah.
J Setelah
itu, setiap rumah mengerjakan dan menganalisa bagian-bagian unsur intinsik dari
cerita drama yang telah didapat.
Disaat
mereka bermain ternyata siswa lebih kreatif dari yang dibayangkan. Siswa
benar-benar mendalami perannya sebagai tamu ataupun tuan rumah. Mereka dengan
antusias melakukan tugasnya, seperti memberi salam ketika ingin berkunjung
selayaknya bertamu sungguhan. Yang berperan menjadi tuan rumah juga sangat
ramah bahkan ada yang berpura-pura menyuguhi minuman. Jadi permainan ini tidak
hanya berguna untuk pembelajaran akademik tetapi juga pendidikan etika dan bisa
menanamkan pada siswa adab bertamu serta menerima tamu yang santun.
2. Penelitian
yang Relevan
Sepengetahuan
peneliti, belum ada penelitian yang relevan dengan permasalahan yang
diungkapkan dalam penelitian ini.
IX.
METODE PENELITIAN
1. Rencana
Penelitian
a. Subjek
penelitian
Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa kelas V SD N JAKENAN, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati,
Propinsi Jawa Tengah dengan jumlah siswa 25 anak.
b. Tempat
penelitian
Penelitian ini
dilakukan di SD N JAKENAN, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Propinsi Jawa
Tengah.
c. Waktu
penelitian
Waktu penelitian
diperkirakan selama 3 bulan yaitu bulan Oktober – Desember.
d. Lama
tindakan
Waktu untuk
melaksanakan tindakan pada bulan Oktober dan Nopember mulai dari siklus I,
siklus II, dan siklus III.
2. Prosedur
Penelitian
Penelitian menerapkan
metode penelitian tindakan kelas model Ku t Lewin. Konsep pokok penelitian
tindakan kelas Kurt Lewin meliputi empat komponen, yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Keempat komponen ini menjadi satu siklus. Dalam penelitian ini dilakukan tiga
kali siklus. Setiap siklus meliputi :
a. Tahapan
perencanaan atau planning meliputi pembuatan perangkat belajar dan memilih
model pembelajaran, persiapan sarana dan prasarana penelitian serta menentukan
indikator kinerja.
b. Tahapan
pelaksanaan tindakan atau acting meliputi segala tindakan yang tertuang dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi unsur intrinsik drama.
c. Tahapan
pengamatan atau observing meliputi pembuatan instrument penelitian, pengumpulan
data berupa nilai evaluasi siswa setelah mendapatkan tindakan, menganalisa data
dan menyusun langkah-langkah perbaikan.
d. Tahapan
refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan para ahli dibidang
penelitian tindakan kelas.
X.
JADWAL PENELITIAN
NO
|
Siklus
|
Bulan
|
1.
|
Siklus
pertama
|
2
minggu pertama bulan Oktober 2010
|
2.
|
Siklus
kedua
|
2
minggu terakhir bulan Oktober 2010
|
3.
|
Siklus
ketiga
|
2
minggu pertama bulan Nopember 2010
|
XI.
PERSONALIA PENELITIAN
1. Nama : Muthia Nurul
Hidayah
2. NIP : 19870608
201001 2 023
3. Pangkat/golongan : Pengatur muda/II b
4. Jenis
kelamin : Perempuan
5. Tempat
tanggal lahir : Pati, 8 Juni 1987
6. Pendidikan
terakhir : DII PGSD
7. Sekolah
tempat bertugas
a. Nama : SD N JAKENAN
b. Alamat
sekolah : Jl. Jakenan-Jaken KM.1
c. Kecamatan : Jakenan
d. Kabupaten : Pati
e. Propinsi : Jawa Tengah
XII.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar